Sifat Jenis dan Pengujian Logam
Sifat Jenis dan Pengujian Logam – Logam atau metal diartikan sebagai suatu unsur atau senyawa yang tidak bisa tembus cahaya, dapat mengalirkan listrik dengan baik dan strukturnya keras. Selain itu, logam juga memiliki unsur yang kuat, sehingga bisa ditempa menjadi berbagai macam bentuk tanpa mengalami kerusakan atau hancur.
Secara garis besar, penyebutan logam digunakan untuk menempatkan semua unsur yang beratnya melebihi helium. Sekarang ini logam juga digunakan sebagai kombinasi benda – benda yang ada di sekitar, mulai dari mainan, komputer, hingga mesin pabrik biasanya terdapat kandungan logam di dalamnya.
Sifat Jenis dan Pengujian Logam
Sifat Logam
Biasanya sifat logam sering dihubungkan dengan elektro negative yang artinya unsur logam melepaskan elektron yang dapat membentuk ion positif. Jika dilihat dari tabel periodik maka dari atas ke bawah dalam satu golongan maka sifat logamnya bertambah dan sifat non logam di dalamnya berkurang.
Sedangkan dari kiri ke kanan dalam satu periode maka sifat logam akan semakin berkurang dan sifat non logamnya malah bertambah.
Berikut ini beberapa sifat logam secara garis besar :
Kuat Ketika Ditempa dan Bisa Merenggang
Setiap logam memiliki lapisan dan susunan atom yang berbeda – beda. Jika susunan atomnya semakin simetris maka logam tersebut semakin mudah direnggangkan dan juga ditempa.
Daya Tahan yang Kuat
Setiap logam memiliki kekuatan yang bisa terus ditambah dengan mencampur logam dengan logam lainnya. Selain itu, bisa juga dicampur dengan unsur nonlogam atau yang disebut aliase. Biasanya aliase digunakan untuk material konstruksi bangunan, jembatan dan juga pada industri otomotif.
Konduktor yang Bagus
Logam juga kerap kali digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kabel listrik. Hal ini dikarenakan logam memiliki sifat melepaskan elektron sehingga mampu mengalirkan listrik dengan mudah. Inilah alasannya kenapa logam disebut sebagai konduktor yang sangat baik.
Dapat Menghantarkan Panas
Logam juga mempunyai sifat dapat menghantarkan panas dengan cepat dari satu sisi ke sisi lainnya. Hal ini karena elektron yang ada di dalam logam akan bertambah cepat energi kinetiknya saat menerima panas.
Terlihat Mengkilap Ketika Terkena Cahaya atau Setelah Digosok
Semua logam memiliki permukaan yang sifatnya mampu memantulkan cahaya sehingga akan terlihat sangat mengkilap ketika tidak ada partikel lain seperti debu atau kotoran yang menutupinya.
Jenis – Jenis Logam
Dalam dunia industri, logam yang digunakan terbagi menjadi 2 jenis yaitu logam ferrous dan logam non ferrous. Mari kita bahas apa saja perbedaan dari setiap logam ini.
Logam Ferrous
Logam jenis ini disebut juga besi karbon atau baja karbon . Pada dasarnya, besi merupakan salah satu material yang sering digunakan dalam dunia Teknik, sayangnya besi murni masih sangat rapuh jika digunakan sebagai bahan dasar dalam pembangunan, bahan kerja dan lainnya. Karena itulah besi murni sering dicampur dengan unsur lainnya khususnya karbon atau zat arang (C). Macam-macam logam ferrous yaitu besi tuang, besi tempa, baja lunak, baja karbon tinggi, baja karbon sedang dan baja karbon tinggi campuran.
Logam Non Ferrous
Sedangkan logam non ferrous merupakan jenis logam yang tidak memiliki unsur besi (fe) di dalamnya. Biasanya, logam ini digunakan sebagai campuran besi. Adapun jenis-jenis logam non ferrous yaitu Tembaga (Cu), Alumunium (Al), Timbal (Pb), Timah (Sn).
Pengujian Logam
Setiap industri yang menggunakan logam tentunya akan melakukan pengujian sebelum dilakukan produksi. Beberapa macam pengujian yang dilakukan yaitu : Uji kekerasan, uji tekan dan uji tarik.
Uji Kekerasan (Hardness Test)
Uji kekerasan ini dilakukan untuk menganalisa tingkat kekerasan pada logam yang digunakan untuk proses industri. Hal ini dikarenakan, nilai kekerasan ketika sebelum proses hingga sesudah proses produksi tidaklah sama. Maka dari itu, nilai kekerasannya harus dianalisa. Dalam pengujian ini menggunakan alat atau instrumen yang disebut hardness tester.
Uji Tekan (Compression Test)
Sedangkan uji tekan bertujuan untuk mengukur daya tahan logam ketika diberikan penekanan karena pada saat proses produksi berlangsung logam sering menerima tekanan. Tentunya setiap industri yang menggunakan logam memiliki nilai atau besar daya tekan yang berbeda-beda sesuai standarnya masing-masing. Uji tekan ini menggunakan mesin Universal Testing Machine.
Uji Tarik (Tensile Strength)
Pada uji tarik, material akan diukur maksimal ketahanannya ketika dilakukan penarikan. Selain penekanan, pada saat proses produksi logam juga sering mendapat tarikan yang cukup kuat. Pengujian ini biasanya menggunakan Tensile Machine.